Setelah ditelurusi, ternyata terdapat kelainan mental yang mampu mengacaukan persepsi realitas dalam cara yang tak terbayangkan, sementara sering kali membiarkan pikiran Anda tetap tak tersentuh. Berikut kelainan-kelainan yang akan mengejutkan Anda.
1. Sindrom Fregoli
Bayangkan Anda sedang berargumen dengan teman sekamar yang menyebalkan mengenai uang sewa yang belum dibayar. Untuk melepaskan tekanan, Anda menghubungi pacar namun saat menelpon, Anda mendengar teman sekamar memanggil pacar Anda ‘sayang’. Saat ke luar kamar, teman sekamar Anda mengejek dari pekarangan tetangga.
Karena marah, pergi ke bar setempat untuk minum-minuman dan ternyata dituangkan teman sekamar Anda itu. Pada 10 menit kemudian, Anda mendapati diri Anda sedang dipeluk teman sekamar yang menyebalkan itu.
Kondisi ini disebut sindrom fregoli, membuat semua orang yang Anda temui hari itu menjadi orang yang sama. Kelainan ini muncul dalam tingkat keparahan berbeda. Terkadang, penderita tak tahu pasti siapa yang mengawasinya namun semua orang tampak tak asing.
Hal ini terasa seperti terbangun di satu kota yang dipenuhi teman SMA yang jarang Anda ajak bicara. Penderita sindrom ini akan menghampiri semua orang dan menanyakan tempat mereka bertemu pertama kali. Selain itu, jika sindrom ini dipadukan kelainan lain, hasilnya bisa mengejutkan.
Misalnya, wanita terdiagnosa menderita schizophrenia dan erotomania, memiliki keyakinan bahwa orang lain mencintai dia padahal sebaliknya. Wanita ini akan yakin, aktor Leonardo DiCaprio jatuh cinta padanya dan berkomunikasi dengannya secara telepati dan selalu menyamar untuk menemuinya tiap hari.
2. Salah identifikasi diri dalam cermin
Anda terbangun di tengah malam dan pergi ke kamar mandi. Saat melihat kaca, Anda menemukan bayangan orang lain di dalamnya.
Kondisinya, penderita kelainan ini mengalami kerusakan bagian otak yang bertugas memahami cara kerja refleksi.
Jadi, saat mereka melihat kaca, otak mengatakan Anda sedang melihat orang asing melalui jendela. Kelainan ini kebanyakan muncul pada pasien Alzheimer. Bahkan, penderita ini akan mencoba berbicara dengan refleksinya.
3. Agnosia Visual
Saat pergi ke toko sayur, Anda menyadari ada yang aneh. Semua produk bisa berteriak dan melawan saat akan dimasukkan ke keranjang belanja. Parahnya, saat di kasir, pot tanaman bertanya pada Anda akan membayar tunai atau tidak.
Kondisinya, Agnosia Visual disebabkan disfungsi beberapa area pemroses visual otak. Hasilnya, Anda tak bisa secara benar mengenali barang.
Untungnya, kelainan ini hanya sebatas visual. Penderita tetap memiliki kemampuan mengidentifikasi benda menggunakan indera lainnya.
4. Somatoparaphrenia
Saat sedang menikmati kopi di pagi hari, hidung Anda terasa gatal dan tiba-tiba ada seseorang menggarukkannya.
Kemudian, orang ini meminumkan kopi yang ada pada Anda. Anda pun mulai bertanya siapa orang ini padahal Anda tinggal sendiri. Kemudian, Anda menyadari tangan lain yang melakukan semua ini.
Kondisinya, penderita ini mengalami kerusakan otak di bagian homunculus atau ‘peta tubuh’. Otak bagian ini yang mengkatalog semua bagian tubuh dan membuat Anda tahu letak semua bagian tubuh Anda itu.
Dalam beberapa kasus, pengalaman memiliki bagian tubuh orang lain ini sangat menekan. Bahkan, penderita akan mencoba memotong bagian tubuh itu. Pada 1997, seorang pria menemui dokter bedah Robert Smith dan memintanya untuk mengamputasi kaki kirinya.
5. Anosognosia
Bayangkan Anda habis kecelakaan dan dirawat di rumah sakit. Anda tahu diri Anda tidak apa-apa, namun dokter selalu memberi resep. Saat dokter meminta menggerakkan kaki dan Anda merasa sudah menggerakkannya, dokter malah mengatakan Anda tak bisa berjalan lagi seumur hidup.
Kondisinya, kelainan ini merupakan khayalan yang diderita orang lumpuh yang sebenarnya tidak lumpuh. Menurut hasil studi, lebih dari setengah penderita Hemiplegia (lumpuh separuh karena stroke) menderita kelainan ini. Kita tak sedang membahas orang yang sedang dalam penolakan menjadi lumpuh.
Penderita mengalami kerusakan Korteks Parietal, area otak yang bertanggung jawab menjaga kesadaran pada persepsi, gerakan dan sensasi tubuh. Pasien penderita kelainan ini tak mampu menggerakkan anggota badannya bukan karena tak bisa melainkan karena tak mau.
6. Prosopagnosia
Bayangkan sedang berjalan menuruni tangga rumah dan begitu sampai di bawah Anda merasa tak yakin dengan siapa saja yang ada di dalam rumah. Semua orang menjadi orang yang benar-benar asing bagi Anda meski sebenarnya Anda tiap hari melihatnya, bahkan selama bertahun-tahun.
Kondisinya, kelainan ini tak mampu mengenali wajah. Terdapat perbedaan tingkatan kelainan ini. Sekitar 2% populasi manusia memiliki kelainan ini dimana kondisi ini sering disertai spectrum autisme.
Kelainan ini seperti saat Anda bertemu seseorang di sebuah pesta namun saat berjabat tangan dengannya lagi, Anda sulit mengenalinya.
Penderita kelainan ini mengalaminya tiap bertemu orang. Namun, penderita kelainan ini memiliki cara tersendiri dalam mengenali orang, yakni dengan mengingat fitur nyata seseorang.